Indonesia Harus Memperbanyak Pameran Internasional



BANDUNG, (PR).- Indonesia harus memperbanyak pameran (expo) berskala internasional. Melalui kegiatan tersebut, para pelaku usaha di Indonesia bisa melihat dan mempelajari perkembangan dan tren teknologi terbaru yang terjadi di dunia global.
 
Demikian diungkapkan Perwakilan Asosiasi Sistem Integrator dan Sekuriti Indonesia (Asisindo), Soegiharto Santoso, melalui siaran pers yang diterima "PR", Kamis 5 Desember 2019. Menurut dia, hal itu diperlukan untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha lokal pada era Revolusi Industri 4.0.
 
"Perkembangan dan tren teknologi terbaru, khususnya elektronik, di sejumlah negara produsen global berlangsung dengan sangat cepat. Untuk bisa berlari mengejar ketertinggalan, kita harus terus belajar, salah satunya melalui expo," ujarnya.
 
 
Pada saat bersamaan, menurut dia, pelaku usaha di Indonesia juga bisa mengenalkan inovasi yang sudah mereka lakukan. Sehingga bisa membuka peluang kerja sama dengan pemain global dan membuka pasar yang lebih luas.
 
Perwakilan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Kevin Wu, juga mengatakan serupa. Ia mengaku berharap, melalui kegiatan expo internasional bisa terjadi kerja sama business to business (B2B) antara pelaku usaha lokal dengan sejumlah perusahaan global.
 
"Expo internasional menjadi jalan untuk membuka kerja sama saling menguntungkan antara pelaku usaha lokal dan perusahaan global, termasuk pemain besar global yang sudah jauh lebih maju dan mapan dari sisi teknologi," ujarnya.

 
Oleh karena itu, keduanya mengaku menyambut baik pagelaran International Consumer Electronics Expo (ICEE) Indonesia yang akan digelar untuk keempat kalinya di Indonesia sejak 2016. Tahun ini ICEE akan berlangsung di Hall A dan Hall B Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada 17-19 Desember 2019. 
 
"Bagi pelaku bisnis, acara ini merupakan peluang untuk mencari mitra bisnis di industri consumer electronics terbaik karena brand dan produsen multinasional akan hadir ke Indonesia," ujar Kevin.
 
Perwakilan Kreen, selaku penyelenggara, Sutardi, mengatakan, ICEE tahun ini akan melibatkan komunitas startup lokal, salah satunya CoHive. Pihaknya juga akan menggelar kompetisi startup, dimana juaranya akan memenangkan perjalanan ke Shenzhen, Cina.
 
 
Dengan mengusung tiket masuk gratis, penyelenggara menargetkan untuk bisa menyedot 15.000 pengunjung. Pada kegiatan tersebut juga akan digelar Rapat Nasional Tahunan (Rakernas) Asisindo. 
 
"Semua pengunjung hanya perlu membawa kartu nama atau mengisi formulir pendaftaran yang tersedia. Akan ada beberapa merek yang memberikan diskon khusus bagi produk mereka, seperti 40% dari Dyson, 20% dari Segway dan lainnya," ujar Sutardi.
 
ICEE Indonesia sendiri merupakan pameran elektronik konsumen terbesar di Indonesia yang mengadirkan para pelaku industri elektronik global dan lokal. Untum tahun ini, sebanyak 30% pelaku usaha lokal akan ikut ambil bagian dalam expo tersebut.
 
 
Sutardi mengatakan, mereka akan menghadirkan beragam inovasi baru, barang-barang purwarupa, termasuk perangkat yang dapat dicoba langsung oleh pengunjung. Ratusan perusahan teknologi dari berbagai negara akan memboyong produk dan teknologi terbarunya. 
 
Berbagai macam produk elektronik pilihan yang bisa ditemukan adalah mulai dari drone, virtual reality (VR), komputer, aksesoris, kamera, bluetooth speaker. Selain itu juga smartwatch, vapes, IOT, LED Light dan lainnya.
 
"Tujuan digelarnya ICEE adalah untuk memperluas jaringan para pengusaha dalam menjalin kerjasama bisnis. Pameran ini diyakini akan menjadi platform yang baik bagi perusahaan dan buyer dalam mengembangkan usahanya seiring menuju industri 4.0," kata Sutardi dari Kreen yang berkolaborasi dan didukung Y&D International.***

Posting Komentar

0 Komentar