Obati Pasien AS Terjangkit Virus Corona Wuhan, Dokter Pakai Robot

Satish Pillai berbicara pada hari Selasa setelah pengumuman orang pertama AS yang diketahui terjangkit coronavirus. (Liputan6/AP/Carla K Johnson)
Liputan6.com, Amerika Serikat - Seorang Warga negara Amerika berusia 30-an dimasukkan ke rumah sakit negara bagian Washington pada Senin 20 Januari 2020. Ia diketahui telah melakukan perjalanan ke China.
Dokter menggunakan robot untuk mengobati orang yang diketahui terkena coronavirus tersebut. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran penyakit, yang telah menewaskan sedikitnya 17 orang di China dan ratusan lainnya terinfeksi.

Pria berusia tiga puluhan itu dirawat di unit patogen khusus di sebuah rumah sakit di Everett, Washington, pada hari Senin. Warga AS itu kembali dari perjalanan ke China tengah dan telah melakukan diagnosis di Seattle.
Dilansir dari The Guardian, Kamis (23/1/2020), Dr George Diaz, Kepala Bagian Penyakit Menular untuk Pusat Medis Regional Providence, mengatakan bahwa pasien dalam “kondisi yang memuaskan” pada hari Rabu. Dia tidak memberikan informasi, tentang berapa lama pasien akan tetap berada di unit itu.
Diaz mengatakan dia duduk di luar jendela ruang pasien untuk mengoperasikan robot, yang dilengkapi dengan kamera, mikrofon dan stetoskop.

Virus Berasal dari Wuhan

Ini adalah salah satu dari banyak cara rumah sakit untuk mengurangi risiko penyebaran virus. Diaz mengatakan pasien dijemput dari rumahnya dan dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.
Dia dibawa ke unit isolasi di Isopod, yang merupakan brankar tertutup, dan kemudian diizinkan untuk bergerak di dalam kamarnya setelah diamankan.
Virus itu diperkirakan berasal di sekitar Wuhan, di provinsi Hubei, tempat lebih dari 540 orang dirawat di rumah sakit. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mempertimbangkan dan menyatakan wabah virus pneumonia yang berkembang di China adalah keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Gejala demam, batuk, dan sulit bernapas juga telah dilaporkan di Thailand, Jepang, dan Korea Selatan. Sebagian besar dari mereka yang dipastikan meninggal karena penyakit ini, memiliki kondisi medis sebelumnya dan berusia 60 atau lebih, semua pasien meninggal tersebut berada di China.

Risiko Virus pada Warga Amerika Rendah

Pejabat CDC mengatakan risiko virus kepada warga Amerika rendah.
Ini adalah pertama kalinya pusat medis regional Providence di Everett telah memasukkan seorang pasien ke unit patogen khusus, menurut Diaz. Rumah sakit dan stafnya telah mempersiapkan kemungkinan ini sejak 2015, ketika rumah sakit menciptakan unit sebagai respons terhadap wabah Ebola di Afrika Barat.
Rumah sakit ini memiliki dua kamar di unit, tetapi sedang bekerja dengan rencana untuk menyiapkan setidaknya 10 kamar tambahan, jika ada kebutuhan.
Rumah sakit ini adalah bagian dari sistem kesehatan besar yang terdiri dari puluhan rumah sakit dan ratusan klinik dan pusat perawatan darurat di tujuh negara bagian. Sejak menerima pasien di negara bagian Washington, semua fasilitas ini telah mengaktifkan alat screening untuk virus.
"Sekarang ketika seseorang, misalnya, ingin pergi ke UGD, hal pertama yang orang itu akan tanyakan adalah apakah Anda bepergian ke China dalam 14 hari terakhir atau dekat dengan seseorang yang pernah bepergian ke China di masa lalu," kata Diaz.
Hanya ada satu titik masuk untuk unit patogen khusus yang dijaga oleh petugas keamanan, kata Diaz. Pengunjung wajib memakai helm jenis khusus yang disebut CAPR.
Gubernur Washington, Jay Inslee, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa departemen kesehatan di tingkat lokal dan negara bagian dipersiapkan untuk situasi seperti ini.

Posting Komentar

0 Komentar