Pemko Gunakan Sistem E-Voting, Untuk Pemilihan Keuchik

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman

BANDA ACEH - Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh mewacanakan Pemilihan Keuchik Langsung (Pilchiksung) dengan sistem e-voting. Langkah itu sebagai upaya mendukung Banda Aceh sebagai kota dengan status Smart City.

Wacana itu dikemukakan oleh Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, saat menggelar pertemuan dengan jajaran Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh, Senin (20/1), di Balai Kota.

Wali Kota menyampaikan, sebagai kota berstatus smart city, Banda Aceh harus memanfaatkan kemajuan teknologi dalam menjalankan berbagai program pembangunan. Satu diantaranya yang mungkin diterapkan adalah pelaksanaan Pemilihan Keuchik Langsung dengan e-voting. "Menggelar pemilihan keuchik dengan sistem e-voting merupakan program dalam menunjang Banda Aceh Smart City," kata Aminullah.

Diungkapkan, banyak kelebihan yang didapatkan jika Pilchiksung dilakukan dengan pemungutan suara elektronik. Beberapa diantaranya, lebih baik dari sisi akurasi, meminimalisir kesalahan, dan mudah mendeteksi jika ada rekayasa.

Jika sudah terealisasi nanti, Pemko akan menggandeng KIP Kota Banda Aceh supaya berkolaborasi dengan Panitia Pemilihan Keuchik (P2K). "Nanti KIP akan bekerja sama dengan P2K. Namun perlu kita siapkan regulasinya lebih dulu," kata Aminullah.

Pada pertemuan ini, Pemko dan KIP juga membahas wacana pemilu serentak tahun 2024 oleh pemerintah pusat. Wacana ini kemudian mendapat penolakan dari sejumlah parpol di Aceh yang lebih memilih tahun 2022 karena para kepala daerah di Aceh akan berakhir masa jabatan pada tahun tersebut.

Namun, Wali Kota mengatakan Banda Aceh siap menunggu keputusan dari KPU-RI dan KIP. "Soal kepastian Pilkada apakah tahun 2022 atau 2024, kita menunggu keputusan KPU dan KIP Banda Aceh, kita siap kapan saja dilaksanakan," tandas Aminullah.

Ketua KIP Kota Banda Aceh, Indra Miwaldy mengatakan, wacana Pemilihan Keuchik Langsung (Pilchiksung) dengan sistem e-voting sangat memungkinkan dilaksanakan di Banda Aceh. Sebelumnya, pihak Pemko Banda Aceh juga sudah pernah melakukan diskusi kecil terkait dengan kemungkinan penerapan e-voting di Banda Aceh. Tapi saat itu diwacanakan untuk lingkup sekolah seperti pemilihan Ketua Osis atau BEM di kampus-kampus.

"Saya pikir sangat mungkin juga kita lakukan untuk pemilihan keuchik. Kebetulan besok kami ada agenda pertemuan dengan DPRK, mungkin bisa juga kita diskusikan lagi dengan pihak legislatif," ujar Indra Miwaldy.

Indra juga mengatakan, penerapan E-Voting tidak membutuhkan biaya besar karena Pilchiksung di Banda Aceh waktunya tidak serentak. "Dengan waktu pemilihan yang tidak serentak tidak perlu perangkat komputer yang lebih banyak. Hanya butuh dua perangkat komputer saja sudah bisa dilakukan e-voting untuk Pilchiksung," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Indra Miwaldy juga mengungkapkan pemerintah pusat melalui BPPT telah melakukan assesment beberapa tahun yang lalu. Hasilnya, Banda Aceh dinilai siap menggelar pesta demokrasi dengan sistem elektronik voting. Hanya saja, masih dibutuhkan regulasi untuk mendukung program tersebut.

"Beberapa tahun yang lalu telah dilakukan assesment dan hasilnya Banda Aceh dinilai mampu melakukannnya, baik dari sisi penyelenggara maupun kesiapan masyarakatnya," tambahnya.

sumber:https://aceh.tribunnews.com/2020/01/21/pemko-gunakan-sistem-e-voting-untuk-pemilihan-keuchik

Posting Komentar

0 Komentar