Drone Elang Hitam Siap Jaga Kedaulatan NKRI

Drone Elang Hitam yang mampu terbang 30 jam tanpa henti dan memiliki pengendalian multiple UAV secara bersamaan (Sumber: indopolitika.com)


Jakarta, BISKOM – Kementerian Pertahanan, BPPT, LAPAN, PTDI dan PT LEN Industi Persero akan melakukan sinergitas dengan membentuk konsorsium pengembangan pesawat N 219 dan Puna Male. Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengungkapkan bahwa program pengembangan pesawat N 219 dan Puna Male adalah wujud kepedulian Komisi VII terhadap teknologi hasil karya anak Indonesia. “Komisi VII berharap alutsista ini dapat diproduksi di dalam negeri terutama inovasi teknologi yang diprakarsai BPPT. Selain itu juga diharapkan konsep Male ini mampu menjaga kedaulatan Indonesia dari ancaman yang terjadi di wilayah perbatasan baik darat, laut dan udara,” paparnya.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan akan mempercepat agar Puna Male atau drone Elang Hitam memiliki kemampuan tempur. Setelah Elang Hitam akan kembali dibangun dua purwarupa (prototipe) pada 2020. Dua purwarupa ini akan dilengkapi kemampuan intelligence, surveillance, target acquisition and reconnaissance.
Drone Elang Hitam ini mampu terbang 30 jam tanpa henti dan memiliki pengendalian multiple UAV secara bersamaan. Ketinggian jelajah hingga 23.000 feet, line off side 250 km, panjang 8,3 meter, dan wing span 16 meter.
Menurut Hammam, Drone Elang Hitam dapat digunakan untuk melakukan pengawasan dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik di wilayah darat maupun laut melalui pantauan udara. Pemantauan ini dilakukan dalam mengantisipasi ancaman yang terjadi di daerah perbatasan, serta kasus lain seperti terorisme, penyelundupan, pembajakan, hingga pencurian sumber daya alam di antaranya pembalakan liar dan pencurian ikan.
“Elang Hitam tentu dapat dioptimalkan guna pengawasan dalam menjaga kedaulatan NKRI, baik di wilayah darat maupun laut, melalui pantauan udara. Penjagaan ini diyakini pula sangat efisien dan mampu meminimalisir risiko kehilangan jiwa, karena dioperasikan tanpa awak,” tegas Hammam.
Rencananya, drone Male Elang Hitam akan dipakai untuk misi pengamatan di Natuna pada 2021 setelah memperoleh sertifikasi oleh Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan Indonesia.



Posting Komentar

0 Komentar