Kendaraan Listrik: Indonesia Ramah Lingkungan sebagai Mobilitas Berkelanjutan



 Hari Raya Idul Fitri 2024 menjadi puncak berkumpul bersama keluarga. Pemerintah memperkirakan akan ada 4.000 kendaraan listrik yang digunakan untuk mudik. Dalam era di mana perhatian terhadap lingkungan semakin meningkat dan kebutuhan akan energi terbarukan semakin mendesak, mobilitas berkelanjutan telah menjadi sorotan utama dalam industri transportasi. Mengingat pada tahun 2019 sektor transportasi menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca kedua terbesar di Indonesia (IESR, 2021). Salah satu solusi terkemuka adalah kendaraan listrik, yang menggabungkan teknologi canggih dengan energi terbarukan untuk menciptakan alternatif yang ramah lingkungan.

Kendaraan listrik tidaklah merupakan konsep baru. Kendaraan listrik masuk Indonesia pertama kali pada tahun 2012, tepatnya ketika dibawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kala itu, seorang anak muda yang tengah mengembangkan mobil listrik buatan Indonesia. Namun sayangnya dianggap tidak lolos uji emisi. Perkembangan kendaraan listrik terhambat kala itu, terlebih saat itu infrastruktur SPKLU belum memadai. Namun saat ini masyarakat mulai tertarik terhadap kendaraan listrik.

"Capaian kendaraan listrik hingga 23 Oktober 2023 adalah 74.988 unit untuk motor listrik dan 20.414 untuk mobil listrik," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, di acara Electric Vehicle (EV) & Battery Conference 2023 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Institute for Essential Services Reform (IESR) menyebutkan mesti ada 110 juta kendaraan pada 2030 agar Indonesia bisa mencapai target bebas emisi di 2050. Ini bukanlah hal yang mudah, namun perlahan masyarakat bisa beralih ke kendaraan listrik. Mengingat kendaraan listrik tidak terkena PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) pada 2025.

Salah satu tantangan utama dalam memperluas penggunaan kendaraan listrik adalah kurangnya infrastruktur pengisian yang memadai. Kesiapan pemerintah terhadap pembangunan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dinilai positif. Meskipun ada peningkatan signifikan dalam SPKLU, masih diperlukan investasi besar untuk memastikan bahwa infrastruktur ini dapat menjangkau wilayah yang lebih luas dan memenuhi kebutuhan pengguna dengan efisien.

Manfaat lingkungan dari penggunaan kendaraan listrik tidak dapat disangkal. Dengan mengurangi atau bahkan menghilangkan emisi gas buang dan polusi udara, kendaraan listrik berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi jejak karbon dan memerangi perubahan iklim. Selain itu, adopsi kendaraan listrik juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan, seperti penciptaan lapangan kerja dalam industri energi terbarukan.

Meskipun kemajuan yang telah dicapai dalam pengembangan kendaraan listrik, masih ada tantangan yang harus diatasi. Salah satunya adalah biaya yang tinggi dan kapasitas baterai yang masih terbatas. Meskipun harga baterai telah turun drastis dalam beberapa tahun terakhir, biaya awal kendaraan listrik masih tinggi dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Selain itu, jangkauan kendaraan listrik juga masih menjadi kendala bagi beberapa konsumen, terutama mereka yang tinggal di daerah yang jarang memiliki stasiun pengisian.

Untuk mengatasi tantangan ini, ada berbagai inisiatif dan solusi yang telah diusulkan dan diimplementasikan. Pemerintah dan industri telah bekerja sama untuk memberikan insentif bagi pembeli kendaraan listrik, termasuk pemotongan pajak dan subsidi pembelian. Selain itu, ada juga penelitian yang sedang dilakukan untuk mengembangkan baterai yang lebih murah dan lebih efisien, serta infrastruktur pengisian yang lebih luas dan lebih efisien.

Dalam kesimpulan, kendaraan listrik adalah salah satu solusi terkemuka dalam perjalanan menuju mobilitas berkelanjutan. Dengan perkembangan teknologi electrical engineering yang terus berlanjut, diharapkan bahwa kendaraan listrik akan semakin terjangkau dan lebih dapat diandalkan di masa depan. Namun, tantangan yang ada tidak boleh diabaikan, dan diperlukan kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung adopsi kendaraan listrik secara luas.

Dengan demikian, kendaraan listrik bukan hanya merupakan alat transportasi, tetapi juga simbol dari komitmen kita untuk menjaga planet kita tetap hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

sumber : https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/217399/kendaraan-listrik-indonesia-ramah-lingkungan-sebagai-mobilitas-berkelanjutan 

Posting Komentar

0 Komentar