Metaverse sedang tren belakangan ini. Namun belum banyak industri atau merek yang paham benar, manfaat dari perkembangan teknologi digital terkini ini untuk memaksimalkan edukasi dalam perusahaan dan promosi produk atau merek mereka.
Memahami ini, PT Primeskills Edukasi Indonesia, perusahaan teknologi berbasis edukasi menyelenggarakan 'Prime Expo 2022: Metaverse & Utilities' beberapa waktu lalu. Prime Expo 2022 membahas pemanfaatan metaverse dan teknologi imersif di sektor industri dengan fokus utama di bidang perbankan dan perhotelan. Perhelatan yang digelar secara daring ini dihadiri mencapai 150 peserta dari berbagai industri dan peserta juga merasakan pengalaman untuk berkeliling virtual hall Primeskills bernama Prime Expo Hall sebagai venue utama.
“Primeskills sebagai perusahaan teknologi berbasis edukasi yang inovatif dan lahir dari solusi teknologi VR serta produk virtual lainnya berkomitmen melakukan pemerataan edukasi dan pelatihan di berbagai bidang industri. Di Prime Expo 2022 juga dibahas secara mendalam mengenai potensi akselerasi metaverse dan teknologi imersif untuk memaksimalkan pelatihan dan edukasi yang akan dibutuhkan banyak perusahaan terutama di era pandemi Covid-19 saat ini,” terang CEO Primeskills William Irawan.
William menambahkan bahwa teknologi imersif yang digadang Primeskills sejak tahun 2020, yaitu Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Artificial Intelligence (AI), dan Gamification dapat membantu meningkatkan performa proses pembelajaran dan pendidikan.
Dia melanjutkan, dengan membentuk ekosistem teknologi VR, Primeskills menyediakan kurikulum dan development, termasuk penyediaan hardware headset dengan menggandeng perusahaan Pico Interactive dan layanan purna jual.
“Kami optimistis teknologi imersif yang dikembangkan Primeskills dapat mendukung pengalaman belajar yang lebih mendalam, memotivasi karyawan untuk meningkatkan skill dan pelatihan untuk menjadi tenaga kerja andalan di masa depan,” tuturnya.
Menurut William, salah satu tantangan yang ada di industri saat ini adalah terutama di fase on-boarding dan learning and development (L&D) terutama di masa pandemi. Sebelumnya, kita sudah mencoba pembelajaran e-learning atau daring sebagai pengganti kegiatan tatap muka.
“Meski kuat secara teoritis, metode e-learning memiliki kekurangan seperti minim practical skills. Solusinya adalah mengubah metode pembelajaran pasif baik luring maupun daring yang kebanyakan masih dilakukan dengan tingkat efektivitas rendah, seperti mendengarkan pengajar yang memiliki efektivitas lima persen, membaca materi sebesar sepuluh persen, dan audio visual sebesar 20 persen. Di sini, Primeskills hadir dan mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran tersebut hingga 75 persen menggunakan teknologi dasar metaverse yakni VR,” paparnya.
Founder UMG Idealab Kiwi Aliwarga turut memberikan pandangannya terhadap teknologi edukasi digital dari sudut pandang investor. Menurutnya, meski banyak negara lain yang telah lebih unggul di bidang metaverse, Indonesia berpotensi besar dalam mengejar ketertinggalannya.
“Saat ini kita bisa lihat banyak perusahaan besar berskala global sudah memasuki dunia metaverse dengan kualitas yang baik, karena kebanyakan perusahaan besar telah memiliki engineering yang mumpuni sejak lama, baik desain pabrik, desain fasilitas, termasuk infrastruktur fasilitas. Saya optimis Indonesia akan mampu mengejar dan sejajar di skala global karena kebanyakan orang Indonesia itu kreatif, terutama untuk menciptakan software di bidang metaverse. Hal inilah yang membuat Primeskills berada di top three perusahaan pengembang metaverse di Indonesia. Saya yakin dan percaya pada kemampuan Primeskills untuk menjadi teladan di bidangnya terutama di industri pelatihan digital perbankan dan hospitality,” ujar Kiwi.
Hal senada disampaikan Head of Learning & Talent Development PT Bank CIMB Niaga Muhammad Shodiq. Sebagai bank pertama yang telah mengadaptasi metode pembelajaran cara baru dengan menggunakan teknologi VR training, Shodiq telah merasakan manfaat dan efektivitas penggunaan teknologi ini, terutama di masa pandemi.
“Metode VR training mampu memfasilitasi metode pembelajaran 3E, yaitu education, exposure, dan experience. Dengan jumlah lebih 30 ribu talent yang tersebar di 10 negara ASEAN, divisi L&D kami telah mengalami banyak transformasi dari konvensional menuju digital learning. Modul pertama VR training kami luncurkan di Januari 2021 lalu bekerja sama dengan Primeskills dan terbukti meningkatkan efektivitas pelatihan. Bisa dilihat dari dua indikator utama yakni jumlah modul yang meningkat signifikan hingga 67 persen dan suasana pembelajaran yang menjadi sangat masif, knowledgeable, dan skillful. Hal ini mendorong CIMB Niaga untuk tetap tangguh, produktif, dan mendorong kinerja di era Covid-19. Dari sisi karyawan kami, lebih dari 90 persen puas dengan adaptasi VR training dari segi modul dan kualitas,” jelas Shodiq.
William berharap kegiatan ini bisa semakin memperkenalkan VR dan metaverse kepada para pelaku industri dan menekankan Primeskills sebagai inovasi yang lahir dari sebuah solusi teknologi di bidang edukasi digital, karena perkembangan teknologi terutama dengan munculnya metaverse sejalan dengan tujuan yang perusahaan miliki yaitu pemerataan edukasi dengan memanfaatkan teknologi VR training yang saat ini sedang berkembang.
Berkonsep seminar, diskusi, dan pameran virtual, Prime Expo 2022 melibatkan narasumber ahli dan praktisi di bidang teknologi, klien, serta mitra strategis Primeskills, di antaranya adalah Founder UMG Idealab Kiwi Aliwarga, CEO Emerhub George Pramadono, Advisor Trainer & Professional Speaker PT Humani Santika Indonesia Heartspeaks Indonesia Frans Budi Santika, Technical Advisor, Chief Technology and R&D Samsung R&D Indonesia (SRIN) Risman Adnan, dan Head of Learning & Talent Development PT Bank CIMB Niaga Muhammad Shodiq.
Sumber: https://swa.co.id/swa/trends/ini-potensi-akselerasi-metaverse-dan-teknologi-imersif
0 Komentar