Hadirkan Prototipe AI Meta, Dunia Virtual Bisa Dibuat Lewat Perintah Suara

 


Meta saat ini sedang melakukan proses pengujian sistem kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang memungkinkan seseorang membangun dunia virtual hanya dengan mendeskripsikannya.

Hal tersebut telah diungkap lewat sebuah video yang ditunjukkan oleh CEO Meta Mark Zuckerberg Februari lalu. Sebuah prototipe dari teknologi yang ambisius tersebut disebut dengan Builder Bot.

Pada sebuah video memperlihatkan demonstrasi yang sudah direkam sebelumnya, avatar Mark Zuckerberg membawa penonton mengarungi ruang virtual dengan Builder Bot.

Mark Zuckerberg memberikan perintah seperti "ayo pergi ke pantai" untuk menimbulkan latar kartun 3D yang memperlihatkan suasana pantai seperti pasir dan air.

Dalam video itu, Zuckerberg juga "membentuk" awan dengan berupa suara, sampai ke bentuk yang spesifik yaitu awan altocumulus, meja, minuman, efek suara, musik bernuansa tropis, hingga pohon.

"Ini semuanya dibentuk oleh AI," ujar Mark Zuckerberg memaparkan, dalam sebuah video di kanal YouTube Meta AI, yang dikutip Senin (15/3).

Metaverse
Mengutip dari The Verge, Builder Bot tampaknya memakai input suara untuk menambahkan objek 3D yang dapat diakui pengguna, dan Meta memiliki tujuan untuk interaksi yang lebih ambisius.

"Anda akan dapat menciptakan dunia bernuansa untuk menjelajahi dan berbagi pengalaman dengan orang lain hanya dengan suara Anda," ujar Zuckerberg dalam sebuah konferensi.

Melansir dari Tech Crunch, Meta menyebutkan dalam blog-nya bahwa prototipe ini akan "mendorong kreativitas di metaverse" meski tidak mengungkapkan rinciannya secara teknis.

Sementara itu, Meta juga mengumumkan beberapa proyek lain seperti chatbot bertenaga AI, AI system card tool, dan Universal Speech Translator.

Diklaim oleh perusahaan tersebut, teknologi penerjemah yang mereka kembangkan bisa memberikan terjemahan speech-to-speech secara instan pada semua bahasa, termasuk yang sebagian besar diucapkan.

Untuk itu saat presentasi online, Zuckerberg menyebut, "Kemampuan untuk berkomunikasi dengan siapa pun dalam bahasa apapun adalah kekuatan super yang diimpikan banyak orang dan AI akan mewujudkannya dalam hidup kita."

Keterangannya, meski bahasa yang umum dipakai seperti Inggris, Mandarin, dan Spanyol sudah dimengerti dengan baik oleh alat terjemahan, masih ada sekitar 20 persen populasi dunia tak bisa bicara dengan tiga bahasa itu.

Kemudian, Meta berpandangan, seringkali bahasa yang kurang terlayani tidak memiliki kumpulan teks tertulis dengan mudah diakses guna melatih sistem AI.

Demikian, Meta menyebutkan pihaknya ingin mengatasi tantangan ini dengan teknik machine learning baru di dua area spesifik.

Program yang difokuskan pertama dijuluki No Language Left Behind atau diartikan 'tidak ada bahasa yang tertinggal.' Teknik ini berfokus pada pembuatan model AI yang bisa belajar menerjemahkan bahasa memakai lebih sedikit contoh pelatihan.

Selanjutnya merupakan Penerjemah Ucapan Universal. Tujuan utamanya adalah membangun sistem yang secara langsung menerjemahkan ucapan secara real-time dari satu bahasa ke bahasa lain tanpa komponen tertulis sebagai perantara.


Sumber: https://koran-jakarta.com/hadirkan-prototipe-ai-meta-dunia-virtual-bisa-dibuat-lewat-perintah-suara?page=all

Posting Komentar

0 Komentar